DENGAN BANYAKNYA PILIHAN PENGISI CELAH DAN PEREKAT, BERBAGAI JENIS MATERIAL DAPAT MELEKAT KUAT NAMUN TETAP BERSIFAT ELASTIS.
Pertemuan antarmaterial yang berbeda pada bangunan tidak dapat dihindarkan. Ini karena banyaknya jenis material yang digunakan, baik pada konstruksi maupun finishing bangunan. Agar kedua material yang berbeda karakter tersebut dapat merekat kuat, dibutuhkan material tambahan, berupa pengisi celah dan perekat.
Material pengisi celah dan perekat ini tidak saja harus mampu merekatkan dua jenis material yang berbeda, tetapi juga harus bersifat elastis. Elastisitas ini diperlukan untuk mengakomodasi muai susut material. Apalagi material yang berbeda jenis, memiliki nilai muai susut yang berbeda pula. Dengan pengisi celah dan perekat yang elastis, terjadinya retak pada material dapat dihindarkan.
Selama ini orang banyak mengenal material perekat yang terbuat dari silikon. Namun, silikon sejatinya hanya untuk mengisi celah dan perekat antara material kaca dan kaca. Untuk solus pengisi celah dan perekat material jenis selain kaca, Sika memiliki produk yang terbuat dari polyurethane (PU). Pengisi celah dan perekat berbahan dasar PU ini dapat merekatkan beton, kayu, baja, dan batu.
Jika akan menyambung material lain dan kaca, pengisi celah dan perekat berbahan PU dapat juga digunakan. Namun, material kacanya terlebih dulu harus dilapis primer, untuk kemudian direkatkan ke material lain menggunakan pengisi celah dan perekat berbahan PU.
Selain antibocor, pengisi celah dan perekat dari bahan PU memiliki keunggulan antara lain dapat diampelas dan dapat dicat. Ini tentu mendukung estetika bangunan, karena sambungan antarmaterial dapat disamarkan dengan baik. Di samping itu, dengan dicat, sambungan pun menjadi lebih tahan terhadap pengaruh sinar UV.
